CoilGalvalume Bahan Baku Baja Ringan. Coil Galvalume adalah bahan baku material yang merupakan unsur dari hasil paduan aluminium dan zinc yang terdiri dari unsur coating aluminium (55% berat), unsur Zinc/seng (43,4% berat), dan silikon (1,6% berat) dengan total unsur 100%. Proses pelapisan Galvalume hanya di lakukan dengan continous hot dipped๏ปฟproses pembuatan baja, Image via Bicara soal baja pasti selau identik dengan kekuatan. Seperti werkudara yang sangat kuat karena mempunyai tulang sekuat baja dalam kisah pewayangan mahabarata. Secara fakta baja adalah logam yang sangat kuat dan banyak bermanfaat untuk manusia diera modern ini. Baja adalah logam keras yang terbuat dari bahan dasar bijih besi dan besi bekas scrap, dengan karbon sebagai pengeras utamanya. Metode untuk pembuatan baja telah berkembang secara signifikan sejak produksi industri dimulai pada akhir abad ke-19. Pembuatanan baja pada saat ini masih berdasarkan dengan metode seperti proses Bessemer, yaitu bagaimana proses pembuatan baja paling efisien menggunakan oksigen untuk mengatur kandungan karbon dalam besi agar besi menjadi lebih keras dan menjadi baja sebenarnya. Sejarah Penemuan Baja Baja sudah diolah dan digunakan sejak ribuan tahun silam, sebelum ditemukannya baja awalnya berupa biji besi yang belum sekuat baja karena kandungan unsur-unsur kimia yang menyebabkan karbon yang tidak begitu kuat mengikat unsur atom-atom besi pada logam tersebut. Sekitar 3000 SM pada jaman mesir kuno sudah ada teknik untuk peleburan logam, bahkan pada jamam sebelumnya sudah ada pembuatan perhiasan dari besi. Pada zaman Yunani sekitar 1000 tahun SM telah ada perkembangan proses pengerasan besi dengan teknik pemanasan heat treatment untuk pembuatan senjata seperti tombak dan pedang. Pembuatan baja telah ada selama ribuan tahun, namun belum secara resmi diperkenalkan dan dikomersialkan hingga abad ke-19. Pada masa kuno seperti jaman kerajaan jaman dulu, kerajinan proses pembuatan baja adalah dengan proses wadah di dapur pemanasan. Pada masa sejarah peradaban manusia baja hanya telah dibuat dalam jumlah kecil. Namun setelah ditemukan formula pengolahan baja yang lebih baik, yaitu penemuan proses Bessemer pada abad ke-19 dan perkembangan teknologi berikutnya dalam teknologi injeksi dan kontrol proses. Setelah sukses pembuatan baja dengan proses Bessemer yang baru dimulai pada akhir tahun 1850-an, selanjutnya diikuti oleh tungku perapian terbuka. Tahun 1850-an hingga 1860-an, metode pemrosesan bahan baku utama baja dengan proses Bessemer dan proses Siemens-Martin berubah untuk digunakan untuk pembuatan baja untuk industri berat. Produksi baja secara massal telah berperan penting dalam perekonomi dunia dan indikator kunci dari perkembangan pembangunan. Bahan baja kuat dan relatif lebih mudah terbentuk untuk menjadi bahan serbaguna jika dibandingkan dengan besi. Proses Pembuatan Baja Dalam proses pembuatan baja, kandungan senyawa seperti silikon, nitrogen, sulfur, fosfor dan kelebihan karbon dikeluarkan dari besi mentah agar kandungan besi semakin murni dan atom besi semakin terikat kuat. Elemen perpaduan seperti nikel, kromium, mangan dan vanadium ditambahkan pada proses pengolahan untuk menghasilkan nilai yang berbeda dari baja yang dihasilkan. Karbon pada besi bekerja sebagai unsur pengeras, mencegah atom besi untuk teratur dalam keterikatan. Kadar jumlah karbon dan penyebaran perpaduan campuran alloy bahan baku dapat mengontrol kualitas baja. Baja dengan peningkatan jumlah karbon dapat memperkeras dan memperkuat besi, tetapi juga bisa menajdikannya lebih rapuh. Pengertian baja secara ilmiah, baja adalah besi-karbon campuran dengan kadar karbon sampai 5,1 persen, namun alloy dengan kadar karbon lebih tinggi dari ini dikenal dengan besi. Banyak aspek yang diperhatikan untuk pembuatan baja seperti pembatasan gas-gas terlarut seperti nitrogen dan oksigen serta limbah yang tertahan disebut โinklusiโ pada pembuatan baja juga penting untuk menjamin kualitas produk baja. Produk Baja Berdasarkan Komposisinya Berdasarkan komposisi baja yang dioleh, diperoleh beberapa klasifikasi jenis baja seperti baja karbon carbon steel dan baja paduan alloy steel. Kedua jenis baja tersebut juga banyak klasifikasinya lagi beradasarkan proses pembuatan dan kualitas yang dihasilkan. Bentuk jadi produk baja dari bahan karbon seperti pipa baja untuk industri pertambangan, pondasi dan kerangka baja untuk menara dan gedung bertingkat. Sedangkan produk jadi dari baja alloy seperti peluru baja, komponen-komponen mobil seperti cakram rem, velg mobil dan gear. pipa baja Karbon Carbon Steel. Image via Baja diproduksi di dalam dapur pengolahan baja dengan bahan utama besi kasar yang berupa padat maupun cair, besi bekas skrap dan beberapa paduan logam. Inilah beberapa proses yang digunakan dalam pembuatan baja, secara gambaran umum prosesnya adalah seperti berikut ini 1. Proses Konvertor Konvertor adalah salah satu wadah untuk mengolah besi menjadi baja siap untuk diproduksi. Dibuat dari plat baja dengan sambungan las atau paku keling. Pada bagian dalam konvertor dibuat dari batu yang tahan api, batu tahan api tersebut dapat bersifat asam atau basa tergantung dari sifat baja yang akan diolah. Di bagian bawah konvertor terdapat lubang-lubang angin tuyer sebagai saluran udara penghembus yang disebut sebagai air blast. Terdapat juga penyangga pada konvertor yang dilengkapi dengan trunnion untuk mengatur posisi horizontal atau vertikal konvertor. Sistem kerja Bahan baku dipanaskan dengan kokas seperti batu bara komposisi karbon sampai ยฑ 1500 derajat C. Konvertor miringkan untuk memasukkan bahan baku baja kurang lebih 1/8 dari volume konvertor. Setelah abhan baku baja masuk, ke=onvertor kembali ditegakkan. Tekanan udara penglolahan berkisar 1,5 โ 2 atm di hembuskan dari kompresor. Kemudian setelah 20-25 menit, konvertor di putar balik dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya. Proses Bassemer Asam Pengolahan dengan proses bassemer yaitu lapisan dalam yang digunakan adalah batu tahan api yang mengandung kwarsa asam atau aksid asam SiO2, Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2, SiO2 + CaO CaSiO3. Proses Thomas basa Proses Thomas pada lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [kalsium karbonat dan magnesium CaCO3 + MgCO3]. Bahan baku yang diolah adalah besi kasar putih yang mengandung P antara 1,7 โ 2 %, Mn 1 โ 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor P2O5 untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur CaO, 3 CaO + P2O5 Ca3PO42 terak cair 2. Proses Siemens Martin Proses siemens martin diolah didalam dapur pelebur baja yang dapat mencapai suhu tinggi, Proses pengolahan baja siemens martin dibuat oleh dua orang yang bernama Siemen dan Martin, sehingga dapurnya disebut pula dapur siemen martin. Dapur untuk proses siemens martin mempunyai tungku kerja yang diperlengkapi dengan ruang-ruang hawa. Tungku pengolahan ini mempunyai kapasitas 30 โ 50 ton, bahan baku yang diolah selain besi kasar juga dapat dimasukkan besi bekas atau besi tua. Jika besi yang dimasukkan mengandung posfor, bahan lapisan dapurnya bersifat basa. Sebaliknya jika besinya tidak mengandung posfor bahan lapisan dalam pada dapurnya bersifat asam. Sistem kerjanya Sistem kerja dengan proses siemens martin menggunakan sistem regenerator dengan suhu mencapai 3000 derajat C. Fungsi dari regenerator adalah Memanaskan gas dan udara untuk menambah temperatur dapur olah. Berfungsi sebagai fundamen / landasan dapur. Menghemat pemakaian ruang di dalam dapur Bahan baku yang bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih. Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika SiO2 sedangkan besi putih dilapisi dengan batu dolomit 40 % MgCO3 + 60 % CaCO3. 3. Proses Basic Oxygen Furnace BOF Proses pengolahan baja dengan proses Basic Oxygen Furnace BOF merupakan modifikasi dari proses Bessemer. Pada proses Bessemer menggunakan uap air panas ditiupkan pada besi kasar cair untuk membakar zat kotoran yang tersisa. Sedangkan pada proses BOF memakai oksigen murni sebagai ganti uap air. Dapur bejana BOF biasanya berukuran 5 m untuk diameternya dan mampu memproses 35 โ 200 ton dalam satu pemanasan. Peleburan baja menggunakan BOF ini juga termasuk proses yang paling baru dalam industri pembuatan baja. Tungku konstruksi relatif sederhana, pada bagian luarnya dibuat dari plat baja sedangkan dinding bagian dalamnya dibuat dari batu tahan api firebrick. Sistem kerjanya Proses BOF menggunakan besi kasar cair 65 โ 85% yang dihasilkan oleh tanur tinggi sebagai bahan dasar utama dicampur dengan besi bekas skrap baja sebanyak 15 โ 35%, batu kapur dan gas oksigen dengan kemurnian 99,5%. Oksigen akan mengikat karbon yang terdapat pada besi kasar secara berangsur-angsur turun sampai mencapai tingkat baja yang dibuat. Saat proses oksidasi berlangsung terjadi panas yang sangat tinggi sehingga dapat menaikkan temperatur logam cair hingga mencapai diatas 165 derajat C. Saat oksidasi berlangsung, ditambahkan batu kapur yang dimasukkan kedalam tungku. Batu kapur tersebut akan mencair kemudian bercampur dengan bahan-bahan impuritas termasuk bahan โ bahan yang teroksidasi sehingga membentuk terak yang terapung diatas baja cair. Ketika proses oksidasi selesai, aliran oksigen dihentikan dan pipa pengalir oksigen diangkat dari tungku. Tungku BOF kemudian dimiringkan, pengambilan sampel baja cair kemidian dilakukan analisa komposisi kimia untuk menilai kadar bajanya. Jika komposisi kimia pada unsur baja telah tercapai maka dilakukan penuangan tapping. Penuangan dilakukan ketika temperature baja cair sekitar 165 derajat C. cara penuangan yang dilakukan yaitu dengan memiringkan perlahan-lahan tungku pengolahan sehingga cairan baja tertuang masuk kedalam ladel wadah tuangan baja cari yang belum dicetak. Di dalam ladel kemudian dilakukan skimming untuk membersihkan terak dari permukaan baja cair. Setalh terak dibersihkan dilakukan proses perlakuan logam cair metal treatment. Keuntungan dari BOF Proses BOF menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen Proses berjalan lebih cepat dan efektif, hanya lebih-kurang 50 menit. Pada dapur olah / tungku tidak diperlukan tuyer pada bagian bawahnya. Filtering zat yang tidak digunakan seperti phosphor dan sulfur dapat dipisahkan dulu daripada karbon Biaya operasional dengan proses BOF relatif lebih murah dengan proses lainnya. menggunkan O2, proses lebih cepat 4. Proses Dapur Listrik Proses pengolahan baja dengan menggunakan dapur listrik adalah metode pengontrol temperatur peleburan dan memperkecil unsur-unsur campuran di dalam baja yang dilakukan selama proses pemurnian. Pada awal pemurnian baja digunakan dapur tungku terbuka atau konvertor. Kemudian ada proses pemurnian lagi yang dilakukan didalam dapur listrik sehingga baja yang diperoleh menjadi lebih berkualitas. Dapur listrik terdiri dari dua jenis, yaitu dapur listrik busur nyala dan dapur induksi frekuensi tinggi. Dapur listrik busur nyala Pada dapur lisrik busur nyala mempunyai kapasitas 25 โ 100 ton, dilengkapi dengan tiga buah elektroda karbon yang dipasang pada bagian atas / atap dapur. Elektroda karbon dapat disetel dan secara otomatis bisa menghasilkan busur nyala sehingga secara langsung dapat memanaskan dan mencairkan logam. Pada dapur modern ini mampu mengolah logam dengan proses asam atau basa. Bagian dalam dapur masih berlapiskan batu tahan api. Bahan olah yang dimasukkan ke dalam dapur adalah besi kasar dan juga logam keras baja atau besi yang terlebih dahulu diketahui komposisinya. Apabila dilakukan proses basa pada pengolahan baja, maka akan terjadi oksidasi terak dari kapur yang ditambahkan untuk mereduksi unsur-unsur campuran. Selanjutnya diperoleh pemisahan terak mengandung kapur dari baja cair. Untuk mencegah oksidasi ditambahkan lagi logam campur pada logam baja yang telah diolah sebelum dikeluarkan dari tungku. Dapur induksi frekuensi tinggi Dapur listrik dengan cara induksi frekuensi tinggi ini terdiri dari kumparan yang dililiti kawat mengelilingi cawan batu tahan api. Tenaga yang dialirkan dari listrik akan menghasilkan arus listrik yang bersirkulasi di dalam logam sehingga menyebabkan terjadinya pencairan. Setelah bahan baku logam mencair selanjutnya peran arus listrik yaitu untuk membuat gerak mengaduk secara berputar. Kapasitas isi dari dapur jenis ini adalah 350 kg โ 6 ton, pada umumnya dapur ini digunakan untuk meproduksi baja paduan alloy steel yang khusus. Keuntungan Dengan Busur Listrik Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat Temperatur dapat diatur Lebih efisien dalam pengolahannya Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga kualitas baja lebih baik Kerugian akibat penguapan sangat kecil Baca juga Proses Terjadinya Petir 5 Proses Dapur Kupola Cupola Furnace Dapur Cupola Cupola Funace digunakan untuk peleburan besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang, pada umumnya digunakan untuk menghasilkan peleburan sehari-hari berdasarkan pada kapasitas dari pabrik foundry. Cupola kubah-kubahnya biasanya dioperasikan secara berpasangan, jadi pemeliharaannya bisa diatur pada satu kubah dankubah yang lainnya tetap bisa beroperasi, demikian seterusnya secara bergantian. Sistem kerjanya Dilakukan pemanasan terlebih dahulu pada kubah agar bebas dari uap cair. Bahan bakar berupa arang kayu dan kokas dinyalakan selama ยฑ 15 jam. Kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah dengan blower. Setelah kokas terbakar habis kemudian dimasukan kepingan baja dan besi kasa. Setelah beberapa menit 15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran. Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar pospor dan sulfur, kemudian ditambahkan batu kapur CaCO3 dan akan terurai lagi dengan reaksi kimia dan terakhir menghasilkan gas CO yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk pembangkit mesin-mesin lain. Proses terkahir saat di dalam dapur setelah pembersihan terak diatas cairan dari dalam dapur selanjutnya adalah mengeluarkan baja cair yang ditampung panci panci untuk dibawa ke tempat penuangan besi atau baja. Penerapan Baja dalam Kehidupan Manfaat pembuatan baja telah memainkan peran penting pengembangan masyarakat teknologi modern. Produk baja yang banyak kita temui seperti yang digunakan untuk kerangka-kerangka bangunan besar dan kerangka jembatan. Bahan baku utama terbuat dari baja karena keunggulan dan kekutananya. Kontruksi Baja untuk Kerangka Gedung Bertingkat. Image via Pondasi Jembatan dari Baja. Image via Jembatan Selat Penghubung Antar Pulau Dibangun Dengan Baja. Image via Rel Kereta Api yang Kuat Terbuat dari Bahan Baja. Image via Sumber
Prosespengerjaan cepat; Jika menggunakan baja ringan, pada saat pembangunan rumah hanya membutuhkan waktu singkat 3 - 4 hari. Rekomendasi Baja Ringan Berkualitas untuk Usaha Kontrakan Anda. Buat tampilan rumah kontrakan semakin berkilau dengan memilih BlueScope Zacsยฎ Bare. Tampilan atap yang memiliki motif metallic/silver akan
Mengenal Proses Pembuatan Baja dengan Lebih Dalam Mengenal Proses Pembuatan Baja dengan Lebih Dalam Proses pembuatan baja dilakukan dengan mencampurkan besi dan karbon. Namun, perlu diketahui bahwa baja dan besi merupakan dua hal yang berbeda. Baja adalah logam campuran yang mudah untuk dibentuk, sedangkan besi adalah logam murni yang identik dengan kekerasan sehingga lebih sulit untuk dibentuk. Selain besi dan karbon, di dalamnya terdapat juga tambahan unsur krom, nikel, vanadium, dan molybdenum. Untuk mengetahui berbagai proses lengkap pembuatan baja, simak penjelasan berikut. Anda pasti banyak menemukan produk baja yang digunakan di sekitar tanpa tahu bagaimana sebuah baja dapat terbentuk. Berikut ini merupakan beberapa proses yang dilakukan dalam pembuatan baja 1. Proses Konvertor Proses konvertor dalam proses pembuatan baja dilakukan dengan menciptakan sambungan paku atau las dan terdapat batu khusus di dalamnya sebagai penahan panas saat proses pembentukan baja. Baca Juga Kenali Proses Pembuatan Besi Lebih Dalam Tahapan dari proses konvertor ini diawali dengan pemanasan bijih besi dan karbon, kemudian alat konvertor diletakkan dalam keadaan miring. Hal ini dilakukan agar material yang berada di dalamnya tidak lebih dari ? kapasitas konvertor. Apabila isi material telah sesuai dengan takarannya, Anda dapat meluruskan kembali konvertor. Pastikan tekanan udara yang dikeluarkan melalui kompresor selama proses pengolahan berada pada kisaran 1,5 atm hingga 2 atm. Setelah proses memakan waktu 20 menit hingga 25 menit, balik konvertor untuk mengeluarkan hasil baja dari alat konvertor. 2. Proses Basic Oxygen Furnace BOF Proses basic oxygen furnace atau biasa disebut BOF adalah proses modifikasi dari metode bessemer. Proses bessemer umumnya menggunakan uap air panas untuk membakar sisa zat kotoran. Sedangkan, proses BOF menggunakan oksigen untuk membakar sisa zat kotoran tersebut. Proses BOF dilakukan dengan menggunakan besi cair yang dicampurkan dengan besi bekas, batu kapur, dan oksigen. Selanjutnya, oksigen akan mengikat karbon pada besi kasar secara perlahan hingga mencapai tingkat kekerasan baja yang sesuai. Saat proses pemanasan berlangsung, batu kapur ditambahkan ke dalamnya dan akan mencair lalu bercampur dengan besi cair. Dalam melakukan proses BOF, proses harus dijalankan dengan menggunakan oksigen murni. Keuntungan proses ini adalah waktu yang relatif cepat selama kurang lebih 50 menit dan biaya yang lebih murah. 3. Proses Siemens Martin Proses pembuatan baja selanjutnya adalah siemens martin yang dilakukan pada tungku dengan kapasitas 30 ton hingga 50 ton. Proses ini dilakukan dengan meleburkan baja dalam suhu tinggi yang mencapai Bahan utama yang digunakan dalam proses pemanasan siemens martin adalah besi kelabu yang dilapisi batu silika dan besi putih yang dilapisi batu dolomit. 4. Proses Dapur Kupola Proses dapur kupola adalah salah satu proses pembuatan baja yang digunakan untuk meleburkan besi kasar dan besi bekas agar dapat menjadi baja. Kupola dalam dapur kupola umumnya digunakan secara berdampingan agar proses pemakaian dapat digunakan dengan sistem jika satu tungku mati, tungku lainnya dapat tetap beroperasi. Sebelum material dimasukkan, lakukan pemanasan kubah kupola terlebih dahulu untuk menghilangkan uap cair. Kemudian masukkan arang beserta kokas dan panaskan selama kurang lebih 15 jam. Setelah kokas habis terbakar, barulah dapat memasukkan material berupa besi kasar dan kepingan baja untuk dilakukan pemanasan selama 15 menit, lalu keluarkan dari kupola. Bagaimana Cara Membuat Baja Dengan Menggunakan Blast Furnace? Proses pembuatan baja juga dapat dilakukan dengan blast furnace. Singkatnya, blast furnace adalah tempat peleburan bijih besi saat akan memproduksi logam termasuk baja. Pada proses blast furnace, penggunaan bahan bakar untuk menghasilkan sebuah baja dibutuhkan jumlah yang besar. Berikut merupakan cara membuat baja dengan blast furnace 1. Memasukkan Komponen Dasar Langkah pertama dalam membuat baja dengan blast furnace adalah memperhatikan komponen utama atau komponen dasar pembuatan baja seperti bijih besi, kapur, dan coke. Coke merupakan bahan bakar utama penggunaan alat blast furnace yang terbuat dari batu bara. Baca Juga Ketahui Apa Itu Blast Furnace dan Cara Kerjanya Selanjutnya, seluruh komponen dimasukkan dan dipanaskan selama beberapa saat hingga cairan besi panas di dalam blast furnace terbagi menjadi 2 bagian. Cairan besi panas ini kemudian di cetak menjadi pig iron dengan kadar karbon hingga 2%. 2. Pembuatan Baja Selanjutnya, hasil cetakan yang berupa pig iron dimasukkan ke tungku utama pembuatan baja atau disebut juga dengan primary steelmaking furnace. Tungku ini dapat berupa tungku oksigen, tungku perapian terbuka, maupun tungku listrik. Proses pembuatan baja tahap ini membutuhkan banyak bahan kimia agar memperoleh kebutuhan bahan baku yang sesuai. Karbon dalam besi cair kemudian akan menimbulkan reaksi terhadap oksigen dan dihasilkan gas karbon monoksida akibat proses tersebut. Gas karbon monoksida harus dikeluarkan dari tungku untuk menghindari terjadinya pembentukan gas pocket saat pendinginan. Proses pengeluaran gas ini dapat dilakukan dengan menggunakan alumunium atau silikon. Hasil dari proses pembuatan baja ini adalah killed steel atau semi killed steel yang kemudian dapat dicetak menjadi slab, bloom, dan billet. 3. Pemanfaatan Baja Setelah baja terbentuk menjadi slab, bloom, dan billet, baja tersebut akan diolah kembali sehingga dapat menghasilkan berbagai produk baja yang dapat digunakan dalam berbagai industri bahkan kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh baja dimanfaatkan menjadi rel kereta, pipa, pelat, dan masih banyak lagi. Jadi, itu tadi informasi seputar teknik pembuatan baja dan berbagai proses pembuatan dengan blast furnace dari awal hingga pemanfaatan baja. Sekarang Anda tidak hanya mengetahui berbagai jenis baja saja, tetapi juga berbagai proses pembuatan baja. Seluruh proses pembuatan dapat memengaruhi kualitas baja yang dihasilkan dan juga kualitas dari produk baja yang digunakan dalam industri konstruksi. Jika Anda membutuhkan baja berkualitas untuk pembangunan, Indosteger adalah solusinya. Indosteger memberikan harga hollow baja ringan 4x4 per batang yang ekonomis namun tetap memiliki kualitas unggulan serta terjamin kuat, aman, dan tahan lama. Proses pembuatan baja dan produk yang tersedia pada Indosteger dapat dipastikan ramah lingkungan, maka dari itu hubungi Indosteger sekarang juga untuk pemenuhan seluruh kebutuhan konstruksi Anda. Recent Articles.